Bani Abbasiyah
2.1 Sejarah
berdiri dan perkembangan bani Abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau
sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu
Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi,
peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu
pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa
asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan
cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani
Umayah. Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena
landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar.
Bani
Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar
bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan
memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah. Keturunan Bani
Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan
bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah
Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah. Gerakan ini didahului oleh keturunan
Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim
Di
bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua
fase, yaitu fase sangat rahasia dan fase terang-terangan dan pertempuran.
Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat rahasia. Propaganda
dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat pengikut yang banyak, terutama
dari golongan-golongan yang merasa ditindas, bahkan juga dari golongan-golongan
yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah Setelah Imam Muhammad meninggal dan
diganti oleh anaknya Ibrahim, pada masanya inilah bergabung seorang pemuda
berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas dalam gerakan rahasia ini yang
bernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan
rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan,
kemudian cara pertempuran, dan akhirnya dengan dalih ingin mengembalikan
keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan, Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut
berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan perlawanan terhadap
kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar dengan melakukan
pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu itu dipegang oleh
Khalifah Marwan II bin Muhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan itu sampai Abu
Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As-Saffar. Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132
H (750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka
resmilah berdiri Daulah Abbasiyah.
Dalam
peristiwa tersebut salah seorang pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu
Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun, berhasil meloloskan diri ke daratan
Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani
Umayah di seberang lautan, yaitu di keamiran Cordova. Di sana
dia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan Umayah dengan nama
kekhalifahan Andalusia
2.2 Perkembangan
pendidikan pada masa bani abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa
keemasan Islam, Pada masa ini kedaulatan umat Islam telah sampai ke puncak
kemuliaan, baik kekayaan, kemajuan ataupun kekuasaan. Pada zaman ini telah
lahir berbagai ilmu Islam dan berbagai ilmu penting telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab. Selain itu sumbangan umat Islam bagi peradaban dunia juga
dihasilkan oleh para cendikiawan-cendikiawan besar yang hidup di masa Daulah
Abbasiyah ini. Namun ada pelajaran penting yang dapat kita petik dari
perjalanan panjang Daulah Abbasiyah yang selama berabad-abad menguasai dunia
yakni agar umat Islam jangan terlena dengan kekuasaan dunia, karena keterlenaan
dan hidup bermegah-megah menyebabkan kita jauh dari ajaran Allah SWT. Hal juga
merupakan pemicu bagi umat Islam untuk kembali bangkit merebut kejayaan Islam
yang pernah dirasakan pada masa Daulah Abbasiyah.
3.
Cendekiawan
Muslim dalam sejarah
3.1 Cendekiawan bidang agama
3.1.1
Ilmu tauhid
Misalnya ahli
ilmu tauhid Abu Hasan Al asri, Abu Mansyur, Al Maturidi, Abu Yusr Al Badaiwa. diantara
mereka yang paling terkenal ialah Abu Hasan Al A’sri, ia lahir di Baghdad tahun
933 M,
adapun karya-karya terkenalainnya antara lain :
Al Luma Fiar
Rad Ala
AHlu Al ziaq
wal bid’ah
Al Ibanat dll
3.1.2
Ilmu fiqih
di bidang ilmu
fiqih ada empat ulama yang terterkenal dan di ikuti oleh banyak umat mengenai
ajaran-ajarannya ialah :
a. Iman Syafie
Imam Syafie lahir di guzan asqalam palestina tahun 767 M pada usia 7 tahun
beliau sudah hafal Al Quran dan pada usia 10 tahun beliau sudah hapal dan
mengerti isi kitab Al Muata karangan Imam Malik. Sedang pada usia ke 20 sudah
di beri izin untuk memberi fatwa kepada khalayak ramai dan menjalankan ilmunya.
Diantaranya karya yang terkenal :
Kitab Ar Risalah
Kitab Al Um
b. Imam Malik
Imam malik lahir dan kota
Himyat Madinah pada tahun 712 M, beliu juga termasuk Imam Mazhab yang mempunyai
pengaruh besar di dunia Islam.
Selain di bidang ilmu fiqih, beliau yang ahli ddi bidang ilmu hadist, Imam
Malik pernah menuntut ilmu kepada beberapa ulama besar diantaranya Abdurrahman,
Nafi Maulana Ibnu Umar, dan Ibnu Syihab Az zuri beliau di karuniai umur panjang
yaitu 56 tahun. Imam Malik meninggal dunia pada tahun 798 M dan
diamakamkan di Al baqi, madinah
Karya yang
terkenal di gunakan oleh umat Islam kitab Al Muatta
c.
Imam Abu Hanifah
Imam Abu hanifah lahir
kota kufah tahun 699 M selain ahli di bidang ilmu fiqih, beliau juga ahli
dibidang ilmu hadist seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah banyak menulis buku
diantaranya :
Al Fatwa wal waqiat
Massa ilul ushul
Massa Ilul nawadir
Masa pemerintahan Al Mansyur, Imam Abu Hanafiah pernah di
paksa untuk menjadi hakim tetapi beliau menolak dan akibatnya beliau mendapat
siksaan dan dimasukan kedalam penjara sampai akhirnya meninggal dunia pada
tahun 747 M, dalam usia 70 tahun.
d. Imam Hambali
lahir di kota Baghdad 780 M. sejak kecil sudah di tinggal
mati orang tuanya, sampai 16 tahun beliau belajar di bagdad, lalu menuntut ilmu
ke Kufah, Basrah, Syan, Yaman, Mekah dan Madianah. Belum juga termasuk salah
seorang murid Imam Syafie. Beliau terkenal cerdas dan teguh pendirian.
Karya- karya beliau yang terkenal :
An Nasikh wal mansuk
Al Farid
Musnad Imam Ahmad
3.1.3
Ilmu akhlak
Dibidang ilmu
ahlak, cedikiawan muslim yang seperti Imam Al Gazali, Imam Mawardi, dan Ibnu
mas kowaih, diantaranya mereka yang sangat terkenal adalah Imam Al Gazali,
beliau lahir dikota Thus pada tahun 1059 M. beliau sangat luas ilmunya meliputi
ilmu fiqih, ilmu kalam, ilmu tafsir, ilmu filsafat dan ilmu ahlak. Imam Al
Gazali banyak berjasa dalam membela dan mengembangkan islam sehingga memperoleh
gelar “Al hujattal Islam” Imam Al Gazali banyak belajar ilmu fiqih dan ilmu
kalam kepad aimam haramail filsafat
Al farabi dan Ibnu Sina tentang tasawuf atau ahlak, karya beliau terkenal dan
banyak di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia ialah kitab Ilya Ulumuddin, Imam
Al Gazali meninggal dunia pada tahun 1111 M di kota Thus dalam usia 52 tahun.
3.2 Cendekiawan bidang ilmu pengetahuan
3.2.1
Ilmu fisika
Cendikiawan yang ahli di bidang
fisika adalah Al Farabi, lahir di Wasid tahun 870 M. kemudian beliau pindah
kekota baghdad
yang saat itu menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia
Beliau belajar belajar pada Abu Bisr
Matta Ibnu Yunus dan tinggal di Baghdad selama 20 tahun, lalu beliau
pindah ke Aleppo dan tinggal di isatana Syaif Ad daulah untuk memusatkan
perhatianya di bidang pengetahuan dan Filsafat. Al Farabi wafat
di Aleppo pada tahun 950 M dalam usia 80 tahun.
3.2.2`ilmu
kedokteran
Cendikiawan muslim yang ahli
dibidang kedokteran adalah Ibnu Sina lahir di kota
Asfahan dekat Bukhara
pada tahun 980 M, sarjana barat menyebutnya Avesenna, di tempat lahirnya ia
banyak belajar ilmu pengetahuan dan agama Islam. Pada usia 10 tahun ia sudah
hapal Al Quran, dan usianya 16 tahun beliau sudah banyak di kenal orang karena
kemahiranya dalam bidang ilmu biologi dan kedokteran. Pada usia 17 tahun beliau
berhasil menyembuhkan penyakit pangeran Nuh Bin Mansyur atas izin Allah SWT.
Beliau meninggal dunia pada tahun 1037 M di Hamadzan.
Karya-karya beliau yang terkenal :
- As-Syifa
- An-Najat
- Al-Qaanun
3.2.3
BIDANG ASTRONOMI
Cendikiawan muslim yang ahli di
bidang astronomi adalah Ibnu Rusydi, lahir dikota Cordova tahun 1126 M, beliau
banyak belajar astronomi, filsafat dan kedokteran kepada beberapa guru
diantaranya Ibnu Masarah, Abu ja’far harun. Ibnu Rusydi meninggal dunia tahun
1198 M dalam usia 72 tahun.
3.2.4 Bidang
matematika
Nama
sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau
dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi
telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi,
al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang
menemukan Al Jabru wal Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama
latinkan menjadi Aljabar.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan
bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas.
Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang syariat tapidi
dalam bidang falsafah, logik, aritmetik, geometri, muzik, kejuruteraan, sejarah
Islam dan kimia. Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliau telah
menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan
astronomi.
Nama al-gorism telah dikenali pada abad
pertengahan. Negara Perancis pula al-Gorism muncul sebagai Augryam atau
Angrism. Negara Inggeris pula ia dikenali sebagai Aurym atau Augrim. Sumbangan
Al-Khawarizmi Melalui KaryaSumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya
ialah :
1.
Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian
secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2.
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan
contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang
sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian
dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
3.
Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat
dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang.
Ini adalah contoh-contoh sebahagian beliau
yang telah dihasilkan dalam penulisan karya dan ia telah menjadi popular serta
dipelajari oleh semua masyarakat yang hidup di dunia ini. Hasil Karya
Al-Khawarizmi Sepertimana yang telah kita ketahui, Al-Khawarizmi dapat
menghasilkan karya-karya agong dalam bidang matamatik. Hasil karya tersebut
terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat.Antara hasil karya yang
telah beliau hasilkan ialah :
1. Sistem
Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.
2. ‘Mufatih
al-Ulum’ : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.
3. Al-Jami
wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa
Latin oleh Prince Boniopagri.
4. Al-Mukhtasar
Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai algebra.
5. Al-Amal
bi’ Usturlab’
6. Al-Tarikh
7. Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah.
Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi
seperti geometri, algebra, aritmetik dan lain-lain. GeometriIa merupakan cabang
kedua dalam matematik. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua
ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The
Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada
perkataan yunani iaitu ‘geo’ bererti bumi dan ‘metri’ bererti sukatan. Dari
segi ilmunya pula geometri itu adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung
dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini mula dipelajari sejak zaman
firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada
Grik sebagai satu sains dedukasi dalam kurun ke6SM. Seterusnya sarjana Islam
telah mengemaskanikan kaedah sains dedukasi ini terutamanya pada abad ke9M.
Algebra/aljabarIa merupakan nadi untuk matematik algebra. Al-Khawarizmi telah
diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa
Eropah pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra
wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar