Sabtu, 08 Oktober 2011

Bani Abbasiyah

2.1  Sejarah berdiri dan perkembangan bani Abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah. Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar.
Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah. Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah. Gerakan ini didahului oleh keturunan Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim
Di bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua fase, yaitu fase sangat rahasia dan fase terang-terangan dan pertempuran. Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat rahasia. Propaganda dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat pengikut yang banyak, terutama dari golongan-golongan yang merasa ditindas, bahkan juga dari golongan-golongan yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah Setelah Imam Muhammad meninggal dan diganti oleh anaknya Ibrahim, pada masanya inilah bergabung seorang pemuda berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas dalam gerakan rahasia ini yang bernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara pertempuran, dan akhirnya dengan dalih ingin mengembalikan keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan, Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan perlawanan terhadap kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar dengan melakukan pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu itu dipegang oleh Khalifah Marwan II bin Muhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan itu sampai Abu Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As-Saffar. Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132 H (750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka resmilah berdiri Daulah Abbasiyah.
Dalam peristiwa tersebut salah seorang pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun, berhasil meloloskan diri ke daratan Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayah di seberang lautan, yaitu di keamiran Cordova. Di sana dia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan Umayah dengan nama kekhalifahan Andalusia 

2.2       Perkembangan pendidikan pada masa bani abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, Pada masa ini kedaulatan umat Islam telah sampai ke puncak kemuliaan, baik kekayaan, kemajuan ataupun kekuasaan. Pada zaman ini telah lahir berbagai ilmu Islam dan berbagai ilmu penting telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Selain itu sumbangan umat Islam bagi peradaban dunia juga dihasilkan oleh para cendikiawan-cendikiawan besar yang hidup di masa Daulah Abbasiyah ini. Namun ada pelajaran penting yang dapat kita petik dari perjalanan panjang Daulah Abbasiyah yang selama berabad-abad menguasai dunia yakni agar umat Islam jangan terlena dengan kekuasaan dunia, karena keterlenaan dan hidup bermegah-megah menyebabkan kita jauh dari ajaran Allah SWT. Hal juga merupakan pemicu bagi umat Islam untuk kembali bangkit merebut kejayaan Islam yang pernah dirasakan pada masa Daulah Abbasiyah.

3.      Cendekiawan Muslim dalam sejarah

3.1  Cendekiawan bidang agama

3.1.1        Ilmu tauhid
   Misalnya ahli ilmu tauhid Abu Hasan Al asri, Abu Mansyur, Al Maturidi, Abu Yusr Al Badaiwa. diantara mereka yang paling terkenal ialah Abu Hasan Al A’sri, ia lahir di Baghdad tahun 933 M,
adapun karya-karya terkenalainnya antara lain :
        Al Luma Fiar Rad Ala
        AHlu Al ziaq wal bid’ah
        Al Ibanat dll

3.1.2        Ilmu fiqih
            di bidang ilmu fiqih ada empat ulama yang terterkenal dan di ikuti oleh banyak umat mengenai ajaran-ajarannya ialah :
a.      Iman Syafie
             Imam Syafie lahir di guzan asqalam palestina tahun 767 M pada usia 7 tahun beliau sudah hafal Al Quran dan pada usia 10 tahun beliau sudah hapal dan mengerti isi kitab Al Muata karangan Imam Malik. Sedang pada usia ke 20 sudah di beri izin untuk memberi fatwa kepada khalayak ramai dan menjalankan ilmunya. Diantaranya karya yang terkenal :
              Kitab  Ar Risalah
              Kitab Al Um

b.      Imam Malik
            Imam malik lahir dan kota Himyat Madinah pada tahun 712 M, beliu juga termasuk Imam Mazhab yang mempunyai pengaruh besar di dunia Islam.
            Selain di bidang ilmu fiqih, beliau yang ahli ddi bidang ilmu hadist, Imam Malik pernah menuntut ilmu kepada beberapa ulama besar diantaranya Abdurrahman, Nafi Maulana Ibnu Umar, dan Ibnu Syihab Az zuri beliau di karuniai umur panjang yaitu 56 tahun. Imam Malik meninggal dunia pada tahun 798 M dan diamakamkan  di Al baqi, madinah
Karya yang terkenal di gunakan oleh umat Islam kitab Al Muatta

         c.      Imam Abu Hanifah
   Imam Abu hanifah lahir kota kufah tahun 699 M selain ahli di bidang ilmu fiqih, beliau juga ahli dibidang ilmu hadist seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah banyak menulis buku diantaranya :
  Al Fatwa wal waqiat
  Massa ilul ushul
  Massa Ilul nawadir
Masa pemerintahan Al Mansyur, Imam Abu Hanafiah pernah di paksa untuk menjadi hakim tetapi beliau menolak dan akibatnya beliau mendapat siksaan dan dimasukan kedalam penjara sampai akhirnya meninggal dunia pada tahun 747 M, dalam usia 70 tahun.

         d.      Imam Hambali
lahir di kota Baghdad 780 M. sejak kecil sudah di tinggal mati orang tuanya, sampai 16 tahun beliau belajar di bagdad, lalu menuntut ilmu ke Kufah, Basrah, Syan, Yaman, Mekah dan Madianah. Belum juga termasuk salah seorang murid Imam Syafie. Beliau terkenal cerdas dan teguh pendirian.
Karya- karya beliau yang terkenal :
              An Nasikh wal mansuk
              Al Farid
              Musnad Imam Ahmad

3.1.3        Ilmu akhlak
            Dibidang ilmu ahlak, cedikiawan muslim yang seperti Imam Al Gazali, Imam Mawardi, dan Ibnu mas kowaih, diantaranya mereka yang sangat terkenal adalah Imam Al Gazali, beliau lahir dikota Thus pada tahun 1059 M. beliau sangat luas ilmunya meliputi ilmu fiqih, ilmu kalam, ilmu tafsir, ilmu filsafat dan ilmu ahlak. Imam Al Gazali banyak berjasa dalam membela dan mengembangkan islam sehingga memperoleh gelar “Al hujattal Islam” Imam Al Gazali banyak belajar ilmu fiqih dan ilmu kalam kepad aimam haramail  filsafat
    Al farabi dan Ibnu Sina tentang tasawuf atau ahlak, karya beliau terkenal dan banyak di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia ialah kitab Ilya Ulumuddin, Imam Al Gazali meninggal dunia pada tahun 1111 M di kota Thus dalam usia 52 tahun. 

3.2  Cendekiawan bidang ilmu pengetahuan

3.2.1        Ilmu fisika
Cendikiawan yang ahli di bidang fisika adalah Al Farabi, lahir di Wasid tahun 870 M. kemudian beliau pindah kekota baghdad yang saat itu menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia
Beliau belajar belajar pada Abu Bisr Matta Ibnu Yunus  dan tinggal di Baghdad selama 20 tahun, lalu beliau pindah ke Aleppo dan tinggal di isatana Syaif Ad daulah untuk memusatkan perhatianya di bidang pengetahuan dan Filsafat. Al Farabi wafat di Aleppo pada tahun 950 M dalam usia 80 tahun.
3.2.2`ilmu kedokteran
Cendikiawan muslim yang ahli dibidang kedokteran adalah Ibnu Sina lahir di kota Asfahan dekat Bukhara pada tahun 980 M, sarjana barat menyebutnya Avesenna, di tempat lahirnya ia banyak belajar ilmu pengetahuan dan agama Islam. Pada usia 10 tahun ia sudah hapal Al Quran, dan usianya 16 tahun beliau sudah banyak di kenal orang karena kemahiranya dalam bidang ilmu biologi dan kedokteran. Pada usia 17 tahun beliau berhasil menyembuhkan penyakit pangeran Nuh Bin Mansyur atas izin Allah SWT. Beliau meninggal dunia pada tahun 1037 M di Hamadzan.
Karya-karya beliau yang terkenal :
    • As-Syifa
    • An-Najat
    • Al-Qaanun


3.2.3  BIDANG ASTRONOMI
Cendikiawan muslim yang ahli di bidang astronomi adalah Ibnu Rusydi, lahir dikota Cordova tahun 1126 M, beliau banyak belajar astronomi, filsafat  dan kedokteran kepada beberapa guru diantaranya Ibnu Masarah, Abu ja’far harun. Ibnu Rusydi meninggal dunia tahun 1198 M dalam usia 72 tahun.

3.2.4  Bidang matematika
         Nama sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang menemukan Al Jabru wal Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama latinkan menjadi Aljabar.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
         Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang syariat tapidi dalam bidang falsafah, logik, aritmetik, geometri, muzik, kejuruteraan, sejarah Islam dan kimia. Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
         Nama al-gorism telah dikenali pada abad pertengahan. Negara Perancis pula al-Gorism muncul sebagai Augryam atau Angrism. Negara Inggeris pula ia dikenali sebagai Aurym atau Augrim. Sumbangan Al-Khawarizmi Melalui KaryaSumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya ialah :
1.            Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2.            Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
3.            Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang.
      Ini adalah contoh-contoh sebahagian beliau yang telah dihasilkan dalam penulisan karya dan ia telah menjadi popular serta dipelajari oleh semua masyarakat yang hidup di dunia ini. Hasil Karya Al-Khawarizmi Sepertimana yang telah kita ketahui, Al-Khawarizmi dapat menghasilkan karya-karya agong dalam bidang matamatik. Hasil karya tersebut terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat.Antara hasil karya yang telah beliau hasilkan ialah :
1.   Sistem Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.

2.   ‘Mufatih al-Ulum’ : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.

3.   Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin oleh Prince Boniopagri.

4.   Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai algebra.

5.   Al-Amal bi’ Usturlab’

6.   Al-Tarikh

7.   Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah. 

Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi seperti geometri, algebra, aritmetik dan lain-lain. GeometriIa merupakan cabang kedua dalam matematik. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ bererti bumi dan ‘metri’ bererti sukatan. Dari segi ilmunya pula geometri itu adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini mula dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Grik sebagai satu sains dedukasi dalam kurun ke6SM. Seterusnya sarjana Islam telah mengemaskanikan kaedah sains dedukasi ini terutamanya pada abad ke9M. Algebra/aljabarIa merupakan nadi untuk matematik algebra. Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropah pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 08 Oktober 2011

Bani Abbasiyah

2.1  Sejarah berdiri dan perkembangan bani Abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah. Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar.
Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah. Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah. Gerakan ini didahului oleh keturunan Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim
Di bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua fase, yaitu fase sangat rahasia dan fase terang-terangan dan pertempuran. Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat rahasia. Propaganda dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat pengikut yang banyak, terutama dari golongan-golongan yang merasa ditindas, bahkan juga dari golongan-golongan yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah Setelah Imam Muhammad meninggal dan diganti oleh anaknya Ibrahim, pada masanya inilah bergabung seorang pemuda berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas dalam gerakan rahasia ini yang bernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara pertempuran, dan akhirnya dengan dalih ingin mengembalikan keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan, Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan perlawanan terhadap kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar dengan melakukan pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu itu dipegang oleh Khalifah Marwan II bin Muhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan itu sampai Abu Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As-Saffar. Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132 H (750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka resmilah berdiri Daulah Abbasiyah.
Dalam peristiwa tersebut salah seorang pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun, berhasil meloloskan diri ke daratan Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayah di seberang lautan, yaitu di keamiran Cordova. Di sana dia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan Umayah dengan nama kekhalifahan Andalusia 

2.2       Perkembangan pendidikan pada masa bani abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, Pada masa ini kedaulatan umat Islam telah sampai ke puncak kemuliaan, baik kekayaan, kemajuan ataupun kekuasaan. Pada zaman ini telah lahir berbagai ilmu Islam dan berbagai ilmu penting telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Selain itu sumbangan umat Islam bagi peradaban dunia juga dihasilkan oleh para cendikiawan-cendikiawan besar yang hidup di masa Daulah Abbasiyah ini. Namun ada pelajaran penting yang dapat kita petik dari perjalanan panjang Daulah Abbasiyah yang selama berabad-abad menguasai dunia yakni agar umat Islam jangan terlena dengan kekuasaan dunia, karena keterlenaan dan hidup bermegah-megah menyebabkan kita jauh dari ajaran Allah SWT. Hal juga merupakan pemicu bagi umat Islam untuk kembali bangkit merebut kejayaan Islam yang pernah dirasakan pada masa Daulah Abbasiyah.

3.      Cendekiawan Muslim dalam sejarah

3.1  Cendekiawan bidang agama

3.1.1        Ilmu tauhid
   Misalnya ahli ilmu tauhid Abu Hasan Al asri, Abu Mansyur, Al Maturidi, Abu Yusr Al Badaiwa. diantara mereka yang paling terkenal ialah Abu Hasan Al A’sri, ia lahir di Baghdad tahun 933 M,
adapun karya-karya terkenalainnya antara lain :
        Al Luma Fiar Rad Ala
        AHlu Al ziaq wal bid’ah
        Al Ibanat dll

3.1.2        Ilmu fiqih
            di bidang ilmu fiqih ada empat ulama yang terterkenal dan di ikuti oleh banyak umat mengenai ajaran-ajarannya ialah :
a.      Iman Syafie
             Imam Syafie lahir di guzan asqalam palestina tahun 767 M pada usia 7 tahun beliau sudah hafal Al Quran dan pada usia 10 tahun beliau sudah hapal dan mengerti isi kitab Al Muata karangan Imam Malik. Sedang pada usia ke 20 sudah di beri izin untuk memberi fatwa kepada khalayak ramai dan menjalankan ilmunya. Diantaranya karya yang terkenal :
              Kitab  Ar Risalah
              Kitab Al Um

b.      Imam Malik
            Imam malik lahir dan kota Himyat Madinah pada tahun 712 M, beliu juga termasuk Imam Mazhab yang mempunyai pengaruh besar di dunia Islam.
            Selain di bidang ilmu fiqih, beliau yang ahli ddi bidang ilmu hadist, Imam Malik pernah menuntut ilmu kepada beberapa ulama besar diantaranya Abdurrahman, Nafi Maulana Ibnu Umar, dan Ibnu Syihab Az zuri beliau di karuniai umur panjang yaitu 56 tahun. Imam Malik meninggal dunia pada tahun 798 M dan diamakamkan  di Al baqi, madinah
Karya yang terkenal di gunakan oleh umat Islam kitab Al Muatta

         c.      Imam Abu Hanifah
   Imam Abu hanifah lahir kota kufah tahun 699 M selain ahli di bidang ilmu fiqih, beliau juga ahli dibidang ilmu hadist seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah banyak menulis buku diantaranya :
  Al Fatwa wal waqiat
  Massa ilul ushul
  Massa Ilul nawadir
Masa pemerintahan Al Mansyur, Imam Abu Hanafiah pernah di paksa untuk menjadi hakim tetapi beliau menolak dan akibatnya beliau mendapat siksaan dan dimasukan kedalam penjara sampai akhirnya meninggal dunia pada tahun 747 M, dalam usia 70 tahun.

         d.      Imam Hambali
lahir di kota Baghdad 780 M. sejak kecil sudah di tinggal mati orang tuanya, sampai 16 tahun beliau belajar di bagdad, lalu menuntut ilmu ke Kufah, Basrah, Syan, Yaman, Mekah dan Madianah. Belum juga termasuk salah seorang murid Imam Syafie. Beliau terkenal cerdas dan teguh pendirian.
Karya- karya beliau yang terkenal :
              An Nasikh wal mansuk
              Al Farid
              Musnad Imam Ahmad

3.1.3        Ilmu akhlak
            Dibidang ilmu ahlak, cedikiawan muslim yang seperti Imam Al Gazali, Imam Mawardi, dan Ibnu mas kowaih, diantaranya mereka yang sangat terkenal adalah Imam Al Gazali, beliau lahir dikota Thus pada tahun 1059 M. beliau sangat luas ilmunya meliputi ilmu fiqih, ilmu kalam, ilmu tafsir, ilmu filsafat dan ilmu ahlak. Imam Al Gazali banyak berjasa dalam membela dan mengembangkan islam sehingga memperoleh gelar “Al hujattal Islam” Imam Al Gazali banyak belajar ilmu fiqih dan ilmu kalam kepad aimam haramail  filsafat
    Al farabi dan Ibnu Sina tentang tasawuf atau ahlak, karya beliau terkenal dan banyak di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia ialah kitab Ilya Ulumuddin, Imam Al Gazali meninggal dunia pada tahun 1111 M di kota Thus dalam usia 52 tahun. 

3.2  Cendekiawan bidang ilmu pengetahuan

3.2.1        Ilmu fisika
Cendikiawan yang ahli di bidang fisika adalah Al Farabi, lahir di Wasid tahun 870 M. kemudian beliau pindah kekota baghdad yang saat itu menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia
Beliau belajar belajar pada Abu Bisr Matta Ibnu Yunus  dan tinggal di Baghdad selama 20 tahun, lalu beliau pindah ke Aleppo dan tinggal di isatana Syaif Ad daulah untuk memusatkan perhatianya di bidang pengetahuan dan Filsafat. Al Farabi wafat di Aleppo pada tahun 950 M dalam usia 80 tahun.
3.2.2`ilmu kedokteran
Cendikiawan muslim yang ahli dibidang kedokteran adalah Ibnu Sina lahir di kota Asfahan dekat Bukhara pada tahun 980 M, sarjana barat menyebutnya Avesenna, di tempat lahirnya ia banyak belajar ilmu pengetahuan dan agama Islam. Pada usia 10 tahun ia sudah hapal Al Quran, dan usianya 16 tahun beliau sudah banyak di kenal orang karena kemahiranya dalam bidang ilmu biologi dan kedokteran. Pada usia 17 tahun beliau berhasil menyembuhkan penyakit pangeran Nuh Bin Mansyur atas izin Allah SWT. Beliau meninggal dunia pada tahun 1037 M di Hamadzan.
Karya-karya beliau yang terkenal :
    • As-Syifa
    • An-Najat
    • Al-Qaanun


3.2.3  BIDANG ASTRONOMI
Cendikiawan muslim yang ahli di bidang astronomi adalah Ibnu Rusydi, lahir dikota Cordova tahun 1126 M, beliau banyak belajar astronomi, filsafat  dan kedokteran kepada beberapa guru diantaranya Ibnu Masarah, Abu ja’far harun. Ibnu Rusydi meninggal dunia tahun 1198 M dalam usia 72 tahun.

3.2.4  Bidang matematika
         Nama sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang menemukan Al Jabru wal Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama latinkan menjadi Aljabar.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
         Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang syariat tapidi dalam bidang falsafah, logik, aritmetik, geometri, muzik, kejuruteraan, sejarah Islam dan kimia. Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
         Nama al-gorism telah dikenali pada abad pertengahan. Negara Perancis pula al-Gorism muncul sebagai Augryam atau Angrism. Negara Inggeris pula ia dikenali sebagai Aurym atau Augrim. Sumbangan Al-Khawarizmi Melalui KaryaSumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya ialah :
1.            Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2.            Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
3.            Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang.
      Ini adalah contoh-contoh sebahagian beliau yang telah dihasilkan dalam penulisan karya dan ia telah menjadi popular serta dipelajari oleh semua masyarakat yang hidup di dunia ini. Hasil Karya Al-Khawarizmi Sepertimana yang telah kita ketahui, Al-Khawarizmi dapat menghasilkan karya-karya agong dalam bidang matamatik. Hasil karya tersebut terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat.Antara hasil karya yang telah beliau hasilkan ialah :
1.   Sistem Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.

2.   ‘Mufatih al-Ulum’ : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.

3.   Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin oleh Prince Boniopagri.

4.   Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai algebra.

5.   Al-Amal bi’ Usturlab’

6.   Al-Tarikh

7.   Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah. 

Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi seperti geometri, algebra, aritmetik dan lain-lain. GeometriIa merupakan cabang kedua dalam matematik. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ bererti bumi dan ‘metri’ bererti sukatan. Dari segi ilmunya pula geometri itu adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini mula dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Grik sebagai satu sains dedukasi dalam kurun ke6SM. Seterusnya sarjana Islam telah mengemaskanikan kaedah sains dedukasi ini terutamanya pada abad ke9M. Algebra/aljabarIa merupakan nadi untuk matematik algebra. Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropah pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar